1- 15 Soal Alat Optik Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban. 1. Amatilah diagram pembentukan bayangan oleh mikroskop berikut ini! Jika berkas sinar yang keluar dari lensa okuler merupakan berkas sejajar, dan mata yang mengamati berpenglihatan normal, maka perbesaran mikroskop adalah . (Sn = 25 cm)
Unduh PDF Unduh PDF Dalam mempelajari tentang alat-alat optik, “pembesaran” dari benda sejenis lensa adalah rasio dari tinggi bayangan yang Anda lihat dengan tinggi benda sebenarnya.[1] Sebagai contoh, sebuah lensa yang bisa membuat sebuah benda terlihat sangat besar memiliki faktor pembesaran yang “tinggi”, sedangkan lensa yang membuat sebuah benda terlihat kecil memiliki faktor pembesaran yang “rendah”. Rumus pembesaran sebuah benda biasanya dihitung dengan menggunakan rumus M = hi/ho = -di/do, di mana M = pembesaran, hi = tinggi bayangan, ho = tinggi benda, dan di dan do = jarak bayangan dan benda. Catatan Sebuah lensa konvergen berbentuk lebih lebar pada bagian tengahnya dibandingkan di pinggirnya seperti kaca pembesar. Sebuah lensa divergen berbentuk lebih lebar di pinggirnya dibandingkan tengahnya seperti mangkuk.[2] Menghitung pembesaran pada kedua lensa tersebut sama saja, dengan satu pengecualian yang penting. Klik di sini untuk langsung menuju pengecualian pada lensa divergen. 1 Mulailah dari persamaan Anda dan variabel-variabel yang sudah Anda ketahui. Sama seperti soal-soal fisika lainnya, cara menyelesaikan soal pembesaran adalah dengan menuliskan persamaan yang akan Anda gunakan untuk menghitungnya. Dari sini, Anda dapat bekerja mundur untuk mencari nilai dari variabel yang belum Anda temukan dari persamaan yang Anda gunakan. Sebagai contoh, misalkan sebuah boneka setinggi 6 cm diletakkan satu meter dari sebuah lensa konvergen dengan panjang titik api lensa sebesar 20 cm. Apabila kita ingin menghitung pembesaran, tinggi bayangan, dan jarak bayangan, kita dapat memulai menulis persamaan kita sebagai berikut M = hi/ho = -di/do Sekarang kita tahu ho tinggi dari boneka dan do jarak boneka dari lensa. Kita juga tahu panjang titik api dari lensa, yang tidak ada dalam persamaan ini. Kita akan menghitung hi, di, dan M. 2 Menggunakan persamaan lensa untuk mendapatkan di. Apabila Anda tahu jarak dari benda yang akan Anda perbesar dan panjang titik api lensa, menghitung jarak dari bayangan yang terbentuk adalah sangat mudah dengan persamaan lensa. Persamaan lensa adalah 1/f = 1/do + 1/di, di mana f = panjang titik api lensa. Di contoh soal ini, kita dapat menggunakan persamaan lensa untuk menghitung di. Masukkan nilai f dan di lalu selesaikan persamaan 1/f = 1/do + 1/di 1/20 = 1/50 + 1/di 5/100 - 2/100 = 1/di 3/100 = 1/di 100/3 = di = 33,3 cm Panjang titik api lensa adalah jarak dari titik tengah lensa ke titik di mana cahaya diteruskan di titik fokus. Apabila Anda pernah memfokuskan cahaya dengan kaca pembesar untuk membakar semut, Anda sudah pernah melihatnya. Dalam soal-soal di pelajaran, biasanya besarnya titik api ini sudah diberikan. Dalam kehidupan nyata, biasanya spesifikasi ini dituliskan pada label yang terletak pada lensa.[3] 3 Menghitung hi. Setelah Anda menghitung do dan di, Anda dapat menghitung tinggi dari benda yang sudah diperbesar dan pembesaran lensa. Perhatikan dua tanda sama dengan pada persamaan pembesaran lensa M = hi/ho = -di/do - ini berarti bahwa semua bagian persamaan ini nilainya sama antara satu dan lainnya, jadi kita dapat menghitung M dan hi dengan urutan apa pun yang kita inginkan. Untuk contoh soal ini, kita dapat menghitung hi seperti ini hi/ho = -di/do hi/6 = -33,3/50 hi = -33,3/50 x 6 hi = -3,996 cm Perhatikan bahwa tinggi benda di sini bernilai negatif yang menandakan bahwa bayangan yang akan kita lihat nanti akan terbalik atas-bawah. 4 Menghitung M. Anda dapat menghitung variabel terakhir dengan persamaan -di/do atau hi/ho. Pada contoh berikut, cara menghitung M adalah sebagai berikut M = hi/ho M = -3,996/6 = -0,666 Hasilnya juga akan sama apabila dihitung dengan menggunakan nilai d M = -di/do M = -33,3/50 = -0,666 Perhatikan bahwa pembesaran tidak memiliki label unit. 5 Pengertian nilai M. Setelah Anda mendapatkan besarnya nilai M, Anda dapat memperkirakan beberapa hal tentang bayangan yang akan Anda lihat melalui lensa, yaitu Ukurannya. Semakin besarnya “nilai absolut” dari M, maka benda yang dilihat dengan menggunakan lensa akan terlihat semakin besar. Nilai M antara 0 sampai dengan 1 menandakan bahwa benda akan terlihat lebih kecil. Orientasi benda. Nilai negatif menandakan bahwa bahwa bayangan yang terbentuk akan terbalik. Di dalam contoh yang diberikan di sini, nilai M sebesar -0,666 berarti, sesuai dengan nilai variabel yang ada, bayangan dari boneka akan terlihat terbalik atas-bawah dan dua pertiga lebih kecil dari ukuran sebenarnya. 6 Untuk lensa divergen, gunakan nilai titik api negatif. Walaupun bentuk lensa divergen sangatlah berbeda dengan lensa konvergen, Anda dapat menghitung pembesarannya dengan menggunakan rumus yang sama seperti di atas. Pengecualian yang harus diingat adalah titik api dari lensa divergen bernilai negatif. Dalam contoh soal di atas, hal ini akan mempengaruhi jawaban yang akan Anda dapatkan dalam menghitung di, jadi pastikan Anda memperhatikan hal ini. Mari kita mengerjakan ulang contoh soal di atas, hanya saja, sekarang kita menggunakan lensa divergen dengan panjang titik api -20 cm. Variabel lainnya tetap bernilai sama. Pertama-tama, kita akan menghitung di dengan menggunakan persamaan lensa 1/f = 1/do + 1/di 1/-20 = 1/50 + 1/di -5/100 - 2/100 = 1/di -7/100 = 1/di -100/7 = di = -14,29 cm Sekarang kita akan menghitung hi dan M dengan nilai di yang baru. hi/ho = -di/do hi/6 = -14,29/50 hi = -14,29/50 x 6 hi = 1,71 cm M = hi/ho M = 1,71/6 = 0,285 Iklan Metode Dua Lensa Sederhana 1 Menghitung titik api dua lensa. Ketika Anda menggunakan alat yang terdiri atas dua buah lensa yang tersusun bersebelahan seperti teleskop atau setengah dari teropong, yang harus Anda cari tahu adalah besarnya titik api dari kedua lensa tersebut untuk menghitung pembesaran keseluruhan dari kedua lensa tersebut. hal ini dapat dihitung dengan persamaan sederhana M = fo/fe.[4] Dalam persamaan, fo adalah titik api dari lensa obyektif dan fe adalah titik api dari lensa okuler. Lensa obyektif adalah lensa besar yang berada dekat dengan benda, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang terletak dekat dengan mata pengamat. 2 Masukkan informasi yang sudah Anda miliki ke dalam persamaan M = fo/fe. Setelah Anda mendapatkan titik api dari kedua buah lensa, sangatlah mudah untuk menghitungnya, — hitunglah rasio dengan membagi panjang titik api lensa obyektif dengan titik api lensa okuler. Jawaban yang Anda dapatkan adalah total pembesaran dari alat tersebut. Sebagai contoh, misalkan sebuah teleskop sederhana, tertulis bahwa titik api lensa obyektifnya adalah 10cm dan titik api lensa okulernya adalah 5cm, maka pembesarannya adalah 10/5 = 2. Iklan Metode Rumit 1 Hitunglah jarak antara lensa-lensa dan benda. Apabila Anda memiliki dua buah lensa yang disusun berderet di depan sebuah benda, maka pembesaran totalnya dapat dihitung apabila Anda mengetahui jarak dari lensa-lensa tersebut ke benda, ukuran dari benda, dan titik api dari kedua lensa tersebut. Sisanya juga dapat dihitung. Sebagai contoh, misalkan kita menyusun benda dan lensa seperti pada contoh soal 1 di atas sebuah boneka sejauh 50 cm dari sebuah lensa konvergen yang memiliki titik api sebesar 20 cm. Sekarang, tempatkanlah lensa kedua dengan titik api 5 cm dengan jarak 50 cm dari lensa pertama 100 cm dari boneka. Setelah ini, kita akan menghitung pembesaran total dengan menggunakan informasi yang sudah kita dapatkan. 2 Menghitung jarak benda, tinggi, dan pembesaran dari lensa 1. Bagian pertama dari menghitung pembesaran beberapa lensa sama saja dengan menghitung pembesaran lensa tunggal. Mulailah dengan lensa yang terdekat dengan benda, gunakan persamaan lensa untuk mencari jarak dari bayangan yang terbentuk, lalu gunakan persamaan pembesaran untuk mencari tinggi bayangan dan pembesarannya. Klik di sini untuk melihat lagi penghitungan pembesaran lensa tunggal. Dari hasil penghitungan kita di Metode 1 di atas, kita dapatkan bahwa lensa pertama menghasilkan bayangan setinggi -3,996 cm, berjarak 33,3 cm di belakang lensa, dan dengan pembesaran sebesar -0,666. 3 Gunakan bayangan dari lensa pertama sebagai obyek dari lensa kedua. Sekarang, untuk mencari pembesaran, tinggi, dan lainnya untuk lensa kedua sangatlah mudah — gunakan saja cara yang sama dengan yang Anda gunakan pada lensa pertama, hanya saja, kali ini perlakukan bayangan sebagai obyek. Ingatlah bahwa jarak bayangan ke lensa kedua tidaklah selalu sama dengan jarak benda ke lensa pertama. Pada contoh di atas, karena bayangan terbentuk 33,3 cm di belakang lensa pertama, maka jaraknya adalah 50-33,3 = 16,7 cm di depan lensa kedua. Mari kita gunakan pengukuran ini dan panjang titik api lensa kedua untuk mencari bayangan yang dibentuk oleh lensa kedua. 1/f = 1/do + 1/di 1/5 = 1/16,7 + 1/di 0,2 - 0,0599 = 1/di 0,14 = 1/di di = 7,14 cm Sekarang kita dapat menghitung hi dan M untuk lensa kedua hi/ho = -di/do hi/-3,996 = -7,14/16,7 hi = -0,427 x -3,996 hi = 1,71 cm M = hi/ho M = 1,71/-3,996 = -0,428 4 Teruskan penghitungan seperti ini untuk lensa-lensa tambahan. Pendekatan dasar ini sama saja apabila terdapat tiga, empat, atau pun ratusan lensa berbaris di depan sebuah benda. Untuk setiap lensa, anggaplah bayangan dari lensa sebelumnya sebagai obyek dan gunakan persamaan lensa serta persamaan pembesaran untuk mencari jawaban yang Anda inginkan. Ingatlah bahwa setiap lensa berikutnya dapat terus-menerus membalikkan bayangan yang terbentuk. Sebagai contoh, nilai pembesaran yang tadi kita dapatkan -0,428 menandakan bahwa bayangan yang akan kita lihat kira-kira 4/10 dari ukuran benda sebenarnya, tetapi tegak lurus, karena bayangan dari lensa sebelumnya adalah terbalik. Iklan Teropong biasanya memberikan keterangan spesifikasi pembesarannya berupa sebuah angka kali angka lainnya. Sebagai contoh, teropong dapat dispesifikasikan 8x25 atau 8x40. Ketika tertulis seperti itu, angka pertama adalah pembesaran dari teropong. Tidak masalah walaupun pada contoh yang diberikan, angka kedua besarnya berbeda, kedua teropong tersebut memiliki pembesaran sebesar 8 kali. Angka kedua menandakan sejelas apakah bayangan yang akan dibentuk oleh teropong tersebut. Ingatlah bahwa untuk alat pembesar berlensa tunggal, pembesaran akan bernilai negatif apabila jarak obyek lebih besar daripada panjang titik api lensa. Hal ini tidak berarti bahwa bayangan yang terbentuk akan lebih kecil. Dalam hal ini, pembesaran tetap terjadi, tetapi bayangan yang terbentuk akan terlihat terbalik atas-bawah oleh pengamat. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
09Januari 2022 20:04. Teropong Bintang mempunyai lensa objektif dan okuler masing-masing berkekuatan 42 D dan 10 D. Apabila pengamatan tanpa akomodasi dan akomodasi maksimum, maka perbesaran yang diperoleh masing-masing sebesar . A. 10 kali dan 15 kali B. 15 kali dan 20 kali C. 20 kali dan 25 kali D. 20 kali dan 28 kali E. 26 kali dan 32 kali.
lensa objektif & okuler terdapat pada optik berikut,kecuali…Hitunglah nilai perbesaran bayangan mikroskop berikut gunakan cara a. Lensa okuler dgn perbesaran 10× & lensa objektif dgn perbesaran 40× b. Lensa okuler dgn perbesaran 10× & lensa objektif dgn perbesaran 4× c. Lensa okuler dgn perbesaran 10× & lensa objektif dgn perbesaran 10×Berikut perbesaran yg ada pada lensa okuler kecualiberikut perbesaran yg ada pada lensa okuler, kecuali fungsi lensa okuler & perbesaran pada lensa okuler ada tiga yakni alat optik yg tdk memiliki lensa objektif & okuler ialah kamera Hitunglah nilai perbesaran bayangan mikroskop berikut gunakan cara a. Lensa okuler dgn perbesaran 10× & lensa objektif dgn perbesaran 40× b. Lensa okuler dgn perbesaran 10× & lensa objektif dgn perbesaran 4× c. Lensa okuler dgn perbesaran 10× & lensa objektif dgn perbesaran 10× ALAT OPTIK • mikroskop Perbesaran total mikroskop M = mob × mok a] M = 40 × 10 = 400 kali b][ M = 4 × 10 = 40 kali c][ M = 10 × 10 = 100 kali Berikut perbesaran yg ada pada lensa okuler kecuali Jawaban b40 kali Penjelasan gampang-mudahan membantu ya berikut perbesaran yg ada pada lensa okuler, kecuali Jawaban d. 40× Penjelasan alasannya 40× itu sangat besar dr biasanya Sebutkan fungsi lensa okuler & perbesaran pada lensa okuler ada tiga yakni Jawaban Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yg terdapat di cuilan ujung atas tabung, berdekatan dgn mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yg dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yg terbentuk berkisar antara 4 – 25 kali. Mikroskop terdiri atas lensa objektif,lensa kondesor & lensa okuler. Maka dapat dikatakan bahwa perbesaran pada mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran oleh lensa objektif mob dgn perbesaran oleh lensa okuler mok & dengan-cara matematis dituliskan selaku berikut. M = mob × mok. Penjelasan Semoga membantu,klik ❤ untuk berterima kasih,bila menolong mohon beri penilaian oada balasan ini
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: lensa yang berada di dekat benda yang akan diamati berfungsi untuk memperbesar bayangan benda, susunan lensa biasanya terdiri atas 3 buah dengan perbesaran yang berbeda-beda, merupakan lensa.pada mikroskop
Perbesaran Lensa Mikroskop Empty magnification dan Numerical Aperture pada Lensa Mikroskop, Apa Arti dan Fungsinya ? Dimasa kemudahan dalam mencari informasi, para pengguna mikroskop dapat mendapatkan informasi dengan mudah melalui banyak media seperti internet. Tahukah kamu ? Sebagian besar informasi yang dicari ketika mencari informasi tentang mikroskop adalah perbesaran magnifikasi. Hal tersebut sangat wajar karena semakin besar nilai perbesaran yang mampu dihasilkan, sebuah mikroskop dianggap semakin bagus dan canggih. Informasi paling umum pada perbesaran lensa objektif mikroskop adalah 4x, 10x, 40x, 100x, dan lensa okuler 10x. Lalu berapa nilai perbesaran total mikroskop tersebut ? Rumus menghitung nilai perbesaran total mikroskop adalah dengan perkalian lensa objektif dengan lensa okuler Lensa objektif 4x X 10x lensa okuler = 40x perbesaran total Lensa objektif 10x X 10x lensa okuler = 100x perbesaran total Lensa objektif 40x X 10x lensa okuler = 400x perbesaran total Lensa objektif 100x X 10x lensa okuler = 1000x perbesaran total Gambar bagian lensa mikroskop dan bagian-bagian mikroskop lain Pada penjelasan diatas dijelaskan bahwa nilai tertinggi perbesaran total mikroskop pada umumnya adalah 1000x. Lalu bagaimana dengan keterangan mikroskop dengan perbesaran di atas 1000x seperti 1500x, 2000x bahkan 3000x ? Mari kita lanjutkan penjelasanya. Jika menggunakan perbesaran diatas 1000x, maka kalian sedang menggunakan mikroskop dengan empty magnification. Apa yang dimaksud dengan Empty magnification ? Dalam dunia mikroskop empty magnification memiliki makna memperbesar gambar namun tidak menambah detail yang diperoleh. Sederhananya, dengan menggunakan perbesaran 2000x kalian akan mendapatkan hasil pembesaran yang sama detailnya dengan 1000x atau bahkan mungkin dengan detail pembesaran 500x. Tak jarang banyak pengguna mikroskop dengan ekspektasi tinggi ingin melihat lebih detail menggunakan perbesaran 2000x mengalami kekecewaan karena tidak mendapatkan hasil pembesaran yang diharapkan. Inilah makna dari empty magnification. Pertanyaannya adalah bagaimana cara mengetahui bahwa perbesaran mikroskop yang kita beli tidak empty magnification ? Jawabanya adalah sangat sederhana, bahkan orang awam sekalipun karena sebetulnya informasi ini sudah tertera pada lensa objective pada mikroskop yang akan kalian beli. Perhatikanlah label yang tertera pada lensa objective mikroskop anda. Numerical Aperture Lensa Mikroskop Pada label nilai pembesaran akan diikuti dengan angka 3 digit. Perhatikan gambar di bawah Gambar diatas menunjukkan keterangan jenis lensa Plan, perbesaran 100x dan nilai adalah angka numerical aperture atau disingkat Nilai inilah yang dapat dijadikan acuan standar apakah mikroskop memiliki empty magnification atau sebaliknya actual magnification. Pembesaran Lensa Vs Numerical Aperture, Apa Bedanya ? Seperti yang kita tahu, pembesaran lensa diperoleh dari nilai pembesaran lensa objective dikali dengan perbesaran lensa okuler, secara sederhana Perbesaran Lensa = Perbesaran lensa objective x Perbesaran lensa okuler Perbesaran 1000x = 100x lensa objective x 10 standar lensa okuler Nilai Perbesaran 2000x dapat kita peroleh cukup dengan menggunakan lensa okuler yang memiliki perbesaran 20x dengan menggunakan lensa objective 100x. Namun apakah ini berhasil ? Jawabannya adalah tidak, detail gambar akan sama dengan 1000x. Alasannya adalah karena nilai numerical aperture nya. Rule of thumb dalam menemukan nilai perbesaran yang paling efektif adalah nilai numerical aperture dikali 1000. Lensa objective dengan nilai = memiliki limit pembesaran efektif di 1250x, artinya menggunakan lensa dengan tidak akan mengubah detail gambar jika pembesaran berada di atas 1250x. Itulah alasan mengapa standar perbesaran lensa okuler pada mikroskop adalah 10x. Analogi Sederhana Nilai Perbesaran Lensa dan Nilai Numerical Aperture dalam Kehidupan Sehari - Hari Beberapa dari kalian mungkin ada yang masih bingung karena mikroskop adalah hal yang baru bagi kalian. Maka jangan khawatir, kami akan memberikan analogi sederhana yang jauh lebih mudah dipahami. Apakah kalian bisa mencetak foto dengan resolusi 2 Megapixel yang diambil menggunakan handphone ke dalam ukuran baliho ? Jawabannya Bisa, tapi hasilnya pecah. Kalian harus meningkatkan resolusi foto anda dahulu agar bisa dicetak ke ukuran yang lebih besar. Tiap resolusi foto memiliki ukuran cetak yang ideal. Begitupun pada mikroskop, pembesaran lensa adalah ukuran baliho yang anda ingin cetak, sedangkan nilai numerical aperture adalah resolusinya. Nilai efektif pembesaran pada mikroskop adalah nilai dikali 1000. Di atas nilai itu kalian akan mendapatkan hasil yang justru menurunkan kualitas gambar yang akan dihasilkan. Nilai Numerical Aperture pada Tiap Jenis - Jenis Lensa Objective Magnification Plan Achromat NA Plan Fluorite NA Plan Apochromat NA 2x 4x 10x 20x 40x 40x oil n/a 63x 63x oil n/a 100x oil Dari tabel di atas, tampak bahwa jenis lensa pada mikroskop akan memiliki detail hasil yang berbeda. Selain detail, tiap jenis lensa juga memiliki akurasi warna dan kualitas fokus yg berbeda. Sehingga bisa dikatakan bahwa jenis lensa lah yang bertanggung jawab menentukan kualitas hasil gambar yang dihasilkan, baik dari segi detail, akurasi warna dan kualitas fokus gambar. Mengetahui dan memahami jenis lensa akan memberikan pemahaman yang baik untuk kita dalam menentukan mana lensa yang baik untuk keperluan research, industri atau sekedar aplikasi pembelajaran di sekolah. Jenis - jenis lensa beserta detail dan akurasi warna yang dihasilkan serta perbandingannya, kami bahas terpisah pada artikel kami yang berjudul "Jenis-Jenis Lensa Mikroskop Berdasarkan Kualitas Gambar yang dihasilkan". Temukan kami di sosial media
Wia12@Wia12 April 2019 2 168 Report Berikut merupakan peralatan menggambar dengan media basah kecuali posterC.konteD.ecolin
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang18 Februari 2022 1130Halo Setiawan, jawaban yang benar dari pertanyaan di atas adalah D. 40x. Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop yang umum digunakan sekarang terdiri dari 2 lensa yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Lensa okuler adalah lensa yang dekat dengan mata pengamat, biasanya memiliki perbesaran 4x, 5x, hingga 10x. Sementara itu, lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan objek yang sedang diamati, memiliki perbesaran lemah 5x, 10x, perbesaran sedang 40x, dan perbesaran kuat 100x. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah D. perbesaran yang ada pada lensa okuler, kecuali 40x.
Alatoptik alami ialah alat optik yang ada secara alami pada setiap mahluk hidup. Hubungan antara jarak fokus dan kekuatan lensa bisa dituliskan dalam persamaan berikut. Keterangan: P : kekuatan atau daya lensa (dioptri) dengan perbesaran oleh lensa okuler (m ok), yang secara matematis dituliskan pada persamaan berikut. M = m ob x m ok
alat optik yg tdk memiliki lensa objektif dan okuler adalah kameraHitunglah nilai perbesaran bayangan mikroskop berikut gunakan cara a. Lensa okuler dengan perbesaran 10× dan lensa objektif dengan perbesaran 40×b. Lensa okuler dengan perbesaran 10× dan lensa objektif dengan perbesaran 4×c. Lensa okuler dengan perbesaran 10× dan lensa objektif dengan perbesaran 10× ALAT OPTIK • mikroskop Perbesaran total mikroskop M = mob × moka] M = 40 × 10 = 400 kalib][ M = 4 × 10 = 40 kalic][ M = 10 × 10 = 100 kali Berikut perbesaran yang ada pada lensa okuler kecuali Jawabanb40 kaliPenjelasansemoga membantu ya berikut perbesaran yang ada pada lensa okuler, kecuali Jawaband. 40×Penjelasankarena 40× itu sangat besar dari biasanya Sebutkan fungsi lensa okuler dan perbesaran pada lensa okuler ada tiga yaitu JawabanLensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 terdiri atas lensa objektif,lensa kondesor dan lensa okuler. Maka dapat dikatakan bahwa perbesaran pada mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran oleh lensa objektif mob dengan perbesaran oleh lensa okuler mok dan secara matematis dituliskan sebagai = mob × membantu,klik ❤ untuk berterima kasih,jika membantu mohon beri penilaian oada jawaban ini
. 238 395 449 108 430 196 413 206
berikut perbesaran yang ada pada lensa okuler kecuali